Selasa, 20 Desember 2011
dan letih
perasaan itu membatu
seperti hujan yang lelah
menunggu matahari berpagut-pagut kecil
melintir jari-jari yang basah oleh letupan magma hati
ada yang yang tercelup lama di sana
sebuah perasaan yang tak kunjung terkatakan
yang di simpan dalam-dalam
sampai akhirnya menjadi busuk
dan mengganggu taman bunga
yang sedang ku bangun di atas dadamu
berapa lama kau simpan ini?
berapa lama kau asah yang kau labeli kejujuran?
pedihkah; taukah?
jika kau berteriak
mungkin aku masih bisa menangis
sekarang kau diam
menurutmu apa yang harus ku perbuat?
lidah hatiku sudah lama kau bunuh
lelehi tubuhku dengan madu
perasaanku sudah habis terbakar oleh sendu
lelehi tubuhku dengan abu
perasaanku kini sudah habis terbakar oleh sendu
hanya untuk menggeleparkan darahku
untuk membencimu
aku tahu, bunga yang kau beripun sudah layu
aku tahu potongan cincin yang kau sematkan pun
sudah tak muat
tapi tetap apapun yang ku lakukan
kau belum juga pergi dari sini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar