Jumat, 02 November 2012

SOFTKILL TEORI ORGANISASI UMUM


1.   Jelaskan pengertian kepemimpinan dari beberapa tokoh.
·        Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
·         Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
·         Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
2.      Tipe dan perilaku kepemimpinan dan gaya.
Tipe:
1. Adaptif
Dalam keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya akan ada sebuah jawaban. Di saat krisis dan terjadi perubahan di mana-mana, seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis, menyesuaikan nilai mereka dengan perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang dapat Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang psikolog Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan kesadaran akan perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang yang sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik). Semua orang dapat berlatih dan belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3. Karismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati kepemimpinan bersama dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max Weber menggambarkan otoritas kharismatik berasal dari karakter yang luar biasa, pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan. Seorang pemimpin yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat dan seringkali membawa kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya. Contoh pemimpin yang kharismatik adalah Theodore Roosevelt.
4. Authentic
Authenticity, seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini tetap masih terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George menggunakan kata ini untuk menggambarkan pemimpin dengan integritas dan karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh tiga juta dollar untuk mengatur klaim untuk  membayar kesalahan mereka. Hal ini menunjukan, seorang pemimipin yang memiliki keaslian, seperti James Goodnight dari perusahaan software raksasa SAS merupakan seorang bintang dari keteguhan dan disiplin.
5. “Level  5 leader”
Seperti yang digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan kerendahan hati seperti seekor domba. Orang seperti ini sangat sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang murah hati, bertanggung jawab, dan meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi. Meskipun banyak entrepreneur yang dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang perlu dilihat apakah mereka bisa menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan perusahaan atau tidak.
6. Mindful leader
Terlalu banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan perhatian pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan yang paling penting, mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang lebih pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi pelajar yang lebih baik. Kesadararan ini akan lebih mudah dilakukan oleh para pemimpin muda, yang belum tercemar oleh pemikiran-pemikiran lama dan kebiasaan-kebiasaan lama. Tapi perusahaan raksasa juga seringkali melahirkan pemimpin-pemimpin yang mindful.
7. Narsisme
Diluar para pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak patut dicontoh. Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai dirinya sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin yang narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka. Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu menutupi kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8.  ”No-excuse” leadership
Kemiliteran tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran kepemimpinan yang tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam pekerjaan mereka. Contoh pemimpin ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan laut yang menjalankan FedEx selama lebih dari 40 tahun.
9. Menular
Richard Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular: Moral seseorang dapat naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang positif dan bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan. Merupakan hal yang penting untuk diingat bahwa Anda harus dengan cermat menghitung dan merancang perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu akan mempengaruhi kehidupan pribadi Anda. Seorang pemimpin harus mampu memisahkan permasalahan pribadi dari kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang pemimpin harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan, tentang apa yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan mereka di masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti ini banyak terdapat dan cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur membangun sendiri cerita mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti cerita mereka.

Gaya:

·         Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok/organisasi. Gaya kepemimpinan demokratis diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat dan perilaku yang cenderung memajukan dan mengembangkan organisasi/kelompok.

·         Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia. Oleh karena itu gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa.

·         Gaya Kepemimpinan Bebas dan Gaya Kepemimpinan Pelengkap
Kepemimpinan Bebas merupakan kebalikan dari tipe atau gaya kepemimpinan otoriter. Dilihat dari segi perilaku ternyata gaya kepemimpinan ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi (compromiser) dan perilaku kepemimpinan pembelot (deserter).

4.nama-nama tokoh yang berhasil dalam kepemimpinannya dan bidang yang di kuasainya.
Sri Mulyani Indrawati-MENTERI KEUANGAN

BIODATA
Nama : Dr. Sri Mulyani Indrawati
Lahir : Tanjung Karang, 26 Agustus 1962
Agama : Islam
Suami : Tonny Sumartono
Anak : Dewinta Illinia, Adwin Haryo Indrawan, dan Luqman Indra Pambudi
Pendidikan :
  • 1981 – 1986 Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia Sarjana Ekonomi
  • 1988 – 1990 University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A Master of Science of Policy Economics
  • 1990 – 1992 University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A Ph. D of Economics
Spesialisasi Penelitian :
  • Ekonomi Makro
  • Ekonomi Keuangan Negara/Publk
  • Ekonomi Moneter dan Perbankan
  • Ekonomi Tenaga Kerja
Jabatan Utama :
  • Dewan Ekonomi Nasional (1999-2001)
  • Konsultan USAid di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (2001-2002)
  • Executive Director IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara (2002-2004)
  • Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009)
Karir :
  • Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1985–1986
  • Pengajar Program S1 dan Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986
  • Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990–1992
  • Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994–1995
  • Research Associate, LPEM FEUI, 1992
  • Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993–1995
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei–Desember 1995
  • Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan (BKKBN), 1995
  • Anggota Kelompok Kerja–GATS Departemen Keuangan RI, 1995
  • Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995–Juni 1998
  • Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-1999
  • Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996–2000
  • Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
  • Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998
  • Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998
  • Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998
  • Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999
  • Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999–2000,
  • Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, dan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999
  • Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999
  • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, 2004-2005
Kegiatan Penelitian :
  • Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
  • Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, Bank BNI 1946, 1987
  • Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees
  • OTO Bappenas–LPEM FEUI, 1988
  • Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan–LPEM FEUI, 1992
  • Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia, Pertamina–LPEM FEUI, 1993
  • The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car PT. Toyota Astra–LPEM FEUI, 1994
  • Inflasi di Indonesia : Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang–Bulog–LPEM FEUI, 1994
  • Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri–LPEM FEUI, 1995
  • The Evaluation of Degree and non degree training–OTO Bappenas, 1995
  • Fiscal Reform in Indonesia : History and Perspective, 1995
  • Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta, Bank Indonesia–LPEM FEUI, 1995)
  • Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi–LPEM FEUI, 1996
  • Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
  • Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
  • Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1997
  • Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum, 1998
  • Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999
Publikasi :
  • Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986
  • Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model : A Case of Indonesia (Disertasi), 1992
  • “Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia”, Suara Pembaharuan, April 1993
  • The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993
  • “Tantangan Ekspor non Migas Indonesia “, DPE 1994
  • “Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding ” Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995
  • “Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA”, Warta Ekonomi 26, 1995
  • “Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia”, Seminar World Bank Seminar, April 1995
  • Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995
  • Mungkinkah Ekonomi Rakyat? Diskusi Series Bali–Post–Ekonomi Rakyat, 25 November 1995
  • “Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat”, Warta Ekonomi, 5 Februari 1996
  • Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996″Kijang Tetap Jadi Pilihan”, Jawa Pos, 29 Maret 1996
  • Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century–IDE, 1996
  • “Pemerintah Versus Pasar”, memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997
  • “Liberalisasi Challenges”, Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997
  • “Economic Profile and Performance of ASEAN Countries” Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar–Bali, 24-25 Oktober 1997
  • “Analisa Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan”, Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997
  • “Small Industry Profiles and Policies”, Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17-18 Desember 1997
  • “Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi”, Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
  • “Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998″, Seminar LIPI, 20 Januari 1998
  • “Revisi RAPBN”, Gatra, 24 Januari 1998
  • “Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi”, Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998
  • “APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999″, Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
  • Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998

Senin, 08 Oktober 2012

softkill - teori organisasi umum

1. Jelaskan tentang organisasi data dan macam organisasi!
2. Jelaskan bagan struktur organisasi!
3. Faktor yang mempengaruhi organisasi!
4. Efisien dan efektif!


1. Organisasi menurut pendapat saya adalah bentuk formal dari beberapa manusia yang mempunyai tujuan individualnya masing-masing yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi harus di lakuan bersama agar bisa berjalan dengan baik, apabila satu manusia tidak bisa bekerja sama (manusia individual) maka ini akan menyulitkan untuk mencapai tujuan bersamanya.
dan macam-macam organisasi:
Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga Organisasi tersebut:
Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan
Macam-macam Organisasi Niaga :
Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Komanditer (CV)

Firma (FA)

Koperasi
Join Ventura
Trus
Kontel

Holding Company
Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
Jalur Keagamaan
Jalur Profesi
Jalur Kepemudaan
Jalur Kemahasiswaan

Jalur Kepartaian & Kekaryaan
Organisasi Regional & International
Organisasi Regional

Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
 Organisasi Internasional

Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.

UNICEF  (United Nations International Childrens Emergency Fund) 1946, namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.
UN  (United Nation) : PBB, 1945.
UNCHR (United Nations Commission on Human Rights), 2006.
UNHCR (Uited Nations High Commissioner for Refugees), 14 Desember 1950.
UNDPR (The United Nations Division for Palestinian Rights), 2 Desember 1977.
UNSCOP (The United Nations Special Committee on Palestine), May 1947, oleh 11 negara.
UNESCO (the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), 16 November 1945.
WHO (World Health Organization), 7 April 1948.
IMF  (International Monetary Fund), Juli 1944, 180 negara.
NATO (North Atlantic Treaty Organisation), 4 April 1949.
NGO (Non-Governmental Organizations)
(Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh pemerintah.
GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific, semenjak 1971).
AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara, organisasi yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia)
WWF (the World Wildlife Fund) 1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari lima benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90 negara.
G8 (Group of Eight), kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.
EU (The European Union) 27 negara anggota, 1 november 1993.
DANIDA (Danish International Development Assistance), Organisasi yg memberikan bantuan kepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam.
ICRC (International Committee of the Red Cross, 1863) = Palang Merah, gerakan bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries (1960, anggota 13 negara, termasuk Indonesia)
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota)
2. Ada tiga tipe Struktur / Skema / Bagan Organisasi :::
  1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
a)    Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing.
b)   Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang.
c)    Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka.
d)   Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat.
e)   Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang.
  2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
a)    Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan.
b)   Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi-divisinya.
c)    Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah.
d)   Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing-masing proyek.
e)   Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek.
f)    Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi.
g)   Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi.
3.    Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

a)    Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan.
b)   Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek.
c)    Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai.
d)   Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional.
e)   Ada keterlibatan stakeholder yang kuat.
f)    Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”.
g)   Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan.
  Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
  1. Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
  2. Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
  3. Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.

  SKEMA ORGANISASI
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
  Macam-macam Skema Organisasi
  Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
§  Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
§  ·Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
§  Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
§  Skema Organisasi Lingkaran
§  ·Skema Organisasi Gambar
  Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:
1)    Skema Organisasi Fungsional:
  Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
2)   Skema Organisasi Jabatan
  Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
3)    Skema Organisasi Nama
  Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
4)   Skema Organisasi Nama dan Jabatan
  Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5)   Skema Organisasi Struktur
  Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.
Contoh bagan organisasi :

 

3. ada beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi di antaranya :
Budaya : karena budaya di dunia ini beragam, kita harus dapat menyesuaikan diri dengan budaya orang lain yang berbeda dengan kita, budaya dapat di artikan sebagai nilai-nilai dan tata cara kita dalam bertindak di organisasi, apakah kita dapat menyesuaikan diri dengan budaya lain apa tidak.
Leadership : kepemimpinan, proses memproses dalam menentukan tujuan, memotivakasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok beserta budayanya, kepimpinan mempunyai arti erat dengan memotivakasi, jadi seorang pemimpin akan di kata berhasil dalam memimpin apabila pempimpin itu bisa berhasil dalam menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati, berhasil atau tidak berhasilnya seorang pemimpin tergantung kepada kewibawaan nya.

Iklim organisasi : iklim organisasi merupakan karakteristik yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi orang-orang dalam organisasi tersebut.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut :
Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
Tantangan        
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atauflight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.
Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.

4.  efisien :
Ada beberapa pengertian efisien di antaranya :
arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
    efektif :
Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.