Jumat, 30 Maret 2012

Manusia dan Kasih Sayang

          Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang di ciptakan oleh Allah SWT dan mempunyai derajat yang paling tinggi, memiliki akal, pikiran serta hawa nafsu . Allah menciptakan 2 jenis manusia yaitu Laki-Laki dan Perempuan, dimana nantinya keduanya akan saling hidup berpasang-pasangan . pasti kalian pernah mendengar awal terbentuknya Perempuan, Perempuan terbentuk dari tulang rusuk Laki-Laki.


Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.

Konsep manusia
Ada 3 teori dalam konsepsi manusia yaitu :
  • Pertama yaitu Teori Evolusi.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang sarjana Perancis J.B de Lamarck yang menyatakan bahwa kehidupan berkembang dari
tumbuh – tumbuhan menuju binatang dan dari binatang menuju manusia. Teori ini
merupakan perubahan atau perkembangan secara berlahan – lahan dari tidak
sempurna menjadi perubahan yang sempurna.
  • Kedua yaitu Teori Revolusi
Teori revolusi ini merupakan perubahan yang amat cepat bahkan mungkin dari tidak ada menjadi ada. Teori ini sebenarnya merupakan kata lain untuk menanamkan
pandangan pencipta dengan kuasa Tuhan atas makhluk-Nya. Pandangan ini gabungan pemikiran dari umat manusia yang berbeda keyakinan yaitu umat Kristen dan umat Islam tentang proses kejadian manusia yang dihubungkan dengan keMaha Kuasaan Tuhan.
        Kasih Sayang? pengertian kasih sayang itu sangat luas, semua orang pasti membutuhkan kasih sayang karena kasih sayang bisa membuat hidup seseorang itu sangat bermakna, tanpa kasih sayang sendiri hidup akan terasa hampa, kosong, kasih sayang itu sangatlah hebat karena dia bisa membuat hal yang paling kita benci menjadi hal paling kita suka, dimana akan terciptanya kerharmonisan dan kemesraan, setelah itu akan terbentuk daya cipta yang terwujud dalam kasih sayang, baik kasih sayang kepada lawan jenis, orangtua, lingkungan dan Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT.

Kasih Sayang Orangtua, tidak ada orangtua yang ingin anaknya itu kenapa-kenapa, mereka akan selalu berusaha menjaga anaknya mungkin ini yang suka salah di artikan oleh anak muda jaman sekarang dimana pola pikir mereka yang selalu berfikir orangtua itu banyak mengatur hidup mereka, cerewet dan segala macamnya, tapi ketahuilah orangtua melakukan itu semata-mata hanya ingin anaknya tidak menjadi anak yang nakal dan salah dalam bergaulan, mereka melakukan itu karena mereka mempunyai kasih sayang yang tulus terhadap buah hati tercintanya, dan beruntunglah anak-anak yang masih mendapat kasih sayang dari orangtua nya, karena pada jaman sekarang banyak orangtua yang sibuk dengan pekerjaan nya dan menelantari anaknya.

Kasih Sayang terhadap lawan jenis, laki-laki dan perempuan di ciptakan berpasang-pasangan seperti yang di katakan oleh allah swt, jadi tidak perlu khawatir tidak mendapat jodoh hehe kasih sayang itu bisa membuat kita menjadi bersemangat bisa juga salah tingkah, karena apabila kita berada di dekat orang yang paling kita sayang rasanya itu bahagianya luar biasa, degdegkan nya juga luar biasa, dan segala macam, kasih sayang mengajarkan kita apa itu arti perbedaan yang pada akhirnya menjadi satu, pengertian satu sama lain, perhatian, dan kasih sayang tidak mengenal harta, fisik ataupun non fisik, apabila seseorang telah jatuh cinta pasti mereka mempunyai rasa ingin memiliki dan mereka akan membuat orang yang mereka cintai itu mencintai mereka, alangkah indahnya apabila kita mencintai seseorang yang mencintai kita juga, kasih sayang timbul dari dalam hati, dan kita tidak akan mengetahui mengapa kita bisa menyayangi dia, contoh apabila kita menyayangi dia dari fisik itu artinya rasa kagum bukan rasa sayang karena kita menyayangi seseorang itu tidak mempunyai alasan, tapi mengapa kasih sayang itu bisa menyakiti hati seseorang? banyak sekali jaman sekarang anak-anak muda yang galau ( bahasa gaulnya anak sekarang ) gara-gara cinta? itu simple, karena kadang mereka tidak bisa membedakan mana cinta yang benar-benar tulus dan mana cinta yang hanya numpang lewat, jangan pernah mempermainkan cinta apabila kalian tidak ingin di permainkan cinta, jaman sekarang memang susah mencari pasangan yang benar-benar tulus sayang sama kita, berbanggalah kalian yang sudah menemukan pasangan yang bisa menyayangi kalian apa adanya, di dalam hubungan pasti ada pertengkaran dari pertengkaran itu mengajarkan kalian untuk lebih dewasa dalam mengambil sikap, jangan pernah katakan cinta apabila anda tidak cinta dan begitupun sebaliknya, penyesalan itu datangnya terakhir, jangan sampai anda menyesal nantinya dengan pilihan anda.

pada intinya manusia dan kasih sayang itu saling berhubungan erat, dimana kasih sayang bisa mengubah pola hidup seseorang yang tadinya datar atau malah tidak karuan menjadi lebih bermakna, berwarna, dan berarti, kasih sayang juga mengajarkan apa arti kebersamaan, kedewasaan, kesabaran dan perbedaan .

Rabu, 28 Maret 2012

Ilmu Budaya Dasar dan Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam :  misalnya di Indonesia terdapat 6 agama yang di akui dan kita harus saling menghormatinya.

2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran : di ajarkan dari pendidikan playgroup sampai kita mati.

3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
 4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan : setiap manusia mempunyai kepercayaan masing-masing.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan :berhak mengluarkan pendapatnya.
3. Ilmu Pengetahuan : manusia mempunyai ilmu pengetahuan yang berbeda-beda.
4. Bahasa dan kesenian : manusia mempunyai bahasa dan kesenian yang berbeda-beda/
5. Mata pencaharian hidup : beraneka ragam mata pencarian hidup manusia.
6. Peralatan dan teknologi

Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
· Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
· Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
· Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
· Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
 Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
  2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
  3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
  4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
  5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
  1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
  2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
  3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
*IBD Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek
Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
Jenis-jenis Prosa : Prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi:

1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara

Prosa baru meliputi:

1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

Nilai-nilai yang berada dalam prosa fiksi.
 Nilai-nilai yang terkandung setelah pembaca lewat sastra :
1. prosa fiksi memberi kesenangan
    pembaca dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan, yang terkadang peristiwanya nyata atau benar-benar terjadi di kehidupan kita dan kita dapat mengembangkannya dengan daya imajinasi kita sendiri, kita juga dapat mengenal sosok tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, kita juga dapat lebih memahami apa yang di ceritakan.
2. prosa fiksi memberi informasi
    prosa fiksi memberi informasi yang kita dapat belajar sesuatu melebihi sejarah atau laporan jurnalistik masa kini, kehidupan masa lalu, kehidupan sekarng maupun kehidupan yang akan datang.
3. prosa memberikan warisan kultural
    merupakan sarana pemindahan yang tidak henti-hentinya dari warisan budaya dasar.
4. prosa memberikan keseimbangan wawasan.
    dengan prosa seseorang dapat mengetahui kehidupan berdasar pengalaman-pengalaman yang di alami diri sendiri maupun orang lain, fiksi juga lebih mendapat banyak respon-respon emosional.

*Ilmu budaya dasar yang di kaitkan dengan puisi.
  puisi di gunakan sebagai sumber belajar dan media, puisi sebagai seni satra dan sastra itu sendiri yaitu bagian dari kesenian.
adapun alasan-alasan yang penyajian puisi dalam ilmu budaya dasar yaitu sebagai berikut :
1.hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.puisi dan kesadaran individual.
3.puisi dan keinsyafan sosial.

Selasa, 27 Maret 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

manusia
apa yang kalian ketahui tentang definisi dan pengertian manusia?
menurut pendapat saya sendiri manusia yaitu makhluk yang paling sempurna yang di ciptakan oleh allah swt dari tanah yang mempunyai derajat paling tinggi, mempunyai bentuk yang sempurna di bandingkan makhluk lainnya yang berada di muka bumi dan manusia adalah mahluk yang luar biasa, kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual, dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

bagaimana pengertian dan definisi manusia menurut para ahli?
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang


ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"

UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik

SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar

KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan

I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa

OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan


ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain


PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan

Manusia dapat di artikan berbeda-beda dan ada beberapa segi yaitu :

secara biologis
secara biologis, manusia dapat di artikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

secara rohani
manusia di gambarkan sebagai manusia yang paling sempuran mulai dari bentuk fisik maupun derajat dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

sebagai antropologi kebudayaan
manusia dapat di artikan sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk membentuk kelompok yang sama-sama saling membutuhkan, setiap manusia pasti merupakan makhluk sosial yang dapat menggunakan alat komunikasi untuk mengungkapkan apa perasaan nya dan juga untuk dapat berorganisasi dengan makhluk sosial lainnya, manusia menciptakan struktur sosial yang kompleks terdiri dari kelompok bekerja sama dan bersaing banyak, dari keluarga ke negara-negara. Interaksi sosial antara manusia telah membentuk berbagai sangat luas nilai-nilai, norma sosial, dan ritual, yang bersama-sama membentuk dasar dari masyarakat manusia. Manusia terkenal karena keinginan mereka untuk memahami dan mempengaruhi lingkungan mereka, berusaha untuk menjelaskan dan memanipulasi fenomena melalui ilmu pengetahuan, filsafat, mitologi, dan agama. Maka terkadang manusia ingin tampil labiha diantara manusia lainnya sehingga hal tersebut lah yang menimbulkan persaingan dan terkadang mengakibatkan manusia mencari keuntungan dengan mengambil jalan pintas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan salah satu makhluk biologis yang memiliki sifat-sifat rohani dan berkemampuan untuk berkomunikasi, menyampaikan ekspresi, akal budi, dan juga keinginan untuk bersosialisasi dan berkumpul.

Kebudayaan
kebudayaan yaitu kompleks yang mencakup nilai pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat, dengan kata lain kebudayaan dapat di pelajari oleh manusia, kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
3. Cara pandang terhadap kebudayaan
3.1 Kebudayaan Sebagai Peradaban
Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan “budaya” yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang “budaya” ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap ‘kebudayaan’ sebagai “peradaban” sebagai lawan kata dari “alam”. Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.
Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang “elit” seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang “berkelas”, elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah “berkebudayaan”.
Orang yang menggunakan kata “kebudayaan” dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang “berkebudayaan” disebut sebagai orang yang “tidak berkebudayaan”; bukan sebagai orang “dari kebudayaan yang lain.” Orang yang “tidak berkebudayaan” dikatakan lebih “alam,” dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran “manusia alami” (human nature)
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan “tidak alami” yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan “jalan hidup yang alami” (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap “tidak elit” dan “kebudayaan elit” adalah sama – masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.
3.2 Kebudayaan sebagai “sudut pandang umum”
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme – seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria – mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam “sudut pandang umum”. Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara “berkebudayaan” dengan “tidak berkebudayaan” atau kebudayaan “primitif.”
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, subkebudayaan – kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya – mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan – perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.
3.3 Kebudayaan sebagai Mekanisme Stabilisasi
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme.
4. Penetrasi kebudayaan
Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
4.1 Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
4.2 Penetrasi Kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.


manusia dan kebudayaan
secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan yaitu manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek pelaksana dari manusia tersebut, namun dalam sosiologi manusia dengan kebudayaan di nilai sebagai dwi tunggal maksud dari dwi tunggal yaitu walaupun keduanya itu berbeda tetapi satu kesatuan, manusia membuat kebudayaan dan kebudayaan itu sendiri yang akan mengatur tata pola dan perilaku manusia contohnya apabila sedang makan di larang untuk berbicara.
dari sisi lain manusia dengan kebudayaan dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang di sebut dengan dialeksis, proses dialektis di bagi menjadi 3 di antaranya :

1.eksternalisasi yaitu proses dimana manusia mengespresikan dirinya dengan dunianya.
2.obyektivasi yaitu suatu kenyataan yang terpisah oleh manusia dan berhadapan dengan manusia dengan demikian masyarakat akan mebentuk perilaku manusia.
3. internalisasi yaitu dimana masyarakat di sergap oleh kembali manusia, maksudnya yaitu bahwa manusia mempelajari masyarakatnya sendiri agar menjadi pribadi yang baik.

dan apabila manusia itu melupakan bahwa masyakarat adalah ciptaan manusia, manusia itu akan terasingkan ( berger terjemaahan M.Sastrapratedja 1991).
oleh karena itu manusia dan kebudayaan mempunyai kaitan yang sangat erat satu dengan yang lainnya, pada kondisi yang seperti ini, kita tidak bisa mengetahui mana yang duluan muncul, kebudayaan atau manusia,.

ILMU BUDAYA DASAR

ILMU BUDAYA DASAR

Apa yang sih kalian ketahui tentang Ilmu Budaya Dasar? Ilmu Budaya Dasar yaitu suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan bangsa mau di dalam maupun luar negeri, pada perkuliahan jurusan Sistem Informasi juga ada salah satu mata kuliah ini , namun jika mengingat semua kebudayaan yang ada di Indonesia mungkin terlalu sulit, karena beraneka ragam budaya di Indonesia, mungkin kita dapat mengambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat tentunya, budaya itu mengajarkan kita tata cara yang baik dalam berperilaku dan bersopan santu.

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi tentang kebudayaan di antaranya sebagai berikut ini:
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
Adanya suku-suku berbeda yang terdapat di daerah Indonesia.
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran.
Seperti orang Jawa yang mempunyai kebiasaan kalau makan tidak boleh sambil tiduran yang konon katanya ingin orangtua nya cepat meninggal.
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
Di sekolah dasar sampai di perguruan tinggi pun di ajarkan.
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Latar belakang Ilmu Budaya Dasaar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Pada kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.

2. Proses pembangunan yang berdampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya makin lama mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibatnya lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam aspek kehidupan.

3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi yang menimbulkan perubahan-perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah, serta mereka banyak yang mengikuti trends-trends budaya asing mulai dari cara berpakaian dan cara bergaul ( di lihat dari sisi negative nya ) .
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam diri sendiri maupun orang lain yang sebelumnya hanya mengenal dari sisi luarnya saja.
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup sekarang maupun yang akan datang.
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia dari sisi positif maupun sisi negative.
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan.
9. Tidak melupakan asal muasal budaya di Indonesia.
10. Lebih mengetahui apa budaya-budaya di Indonesia dari awal sampai sekarang
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia
Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan : setiap manusia mempunyai kepercayaan masing-masing.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan : apalagi terjadi masalah ataupun ingin menyelesaikan sebuah masalah masyarakat akan ikut serta bergotong-royong menyelesaikan nya,
3. Ilmu Pengetahuan : setiap orang mempunyai nilai-nilai pengatahuan yang berbeda-beda
4. Bahasa dan kesenian : bahasa di Indonesia sangat banyak seperti bahasa Jawa, betawi, Padang, Batak dst, serta kesenian-kesenian yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.
5. Mata pencaharian hidup : di Indonesia sendiri ada banyak mata pencarian seperti petani, nelayan, pengusaha dst.
6. Peralatan dan teknologi : makin lama teknologi dan peralatan semakin canggih yang tidak bisa saya sebutkan juga.
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis : melihat kebudayaan dari sudut pandang diri sendiri
2. Universal : berlaku untuk semua orang
3. Alkuturasi : pencampuran dua budaya yang berbeda dan saling bertemu serta saling mempengaruhi.
4. Adaptif : mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
5. Dinamis (flexibel) : mudah menyesuaikan diri dengan keadaan, penuh semangat.
6. Integratif (Integrasi) : pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
6. semakin canggihnya teknologi.

Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1.faktor dari dalam masyarakat
- betambah dan berkurangnya penduduk
- penemuan-penemuan baru
- petentangan-pertentangan didalam masyarakat
- terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
- berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
- peperangan dengan negara lain
- pengaruh kebudayaan masyarakat lain