1. Jelaskan pengertian kepemimpinan dari beberapa tokoh.
·
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
·
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
·
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
2.
Tipe dan perilaku kepemimpinan dan gaya.
Tipe:
1. Adaptif
Dalam keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada
jawaban yang mudah, tapi setidaknya akan ada sebuah jawaban. Di saat krisis dan
terjadi perubahan di mana-mana, seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang
adaptif dapat menyesuaikan diri dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis,
menyesuaikan nilai mereka dengan perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan
mereka untuk dapat ikut menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi
tanpa mengurangi kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin
adaptif yang dapat Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan
Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang psikolog Daniel Goleman mengkorelasikan
kepemimpinan yang sukses dengan kesadaran akan perasaan diri sendiri dan
perasaan orang lain. Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional sangat bisa
mengatur diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain, dan mereka
juga seringkali merupakan orang yang sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam
arti yang baik). Semua orang dapat berlatih dan belajar untuk bisa cerdas
secara emosional.
3. Karismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik dapat
mempengaruhi orang lain untuk melewati kepemimpinan bersama dirinya. Sembilan
puluh tahun yang lalu, sosiologis Max Weber menggambarkan otoritas kharismatik
berasal dari karakter yang luar biasa, pejuang, dan kesucian. Dewasa ini,
kharismatik lebih berhubungan dengan personality seseorang dan tampaknya susah
untuk diajarkan. Seorang pemimpin yang kharismatik dapat menjadi motifator yang
hebat dan seringkali membawa kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya.
Contoh pemimpin yang kharismatik adalah Theodore Roosevelt.
4. Authentic
Authenticity, seperti halnya passion, adalah
sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini tetap masih terdengar fresh
ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George menggunakan kata ini untuk
menggambarkan pemimpin dengan integritas dan karakter. Itu di tahun 2003, dua
tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO
yang lain, membayar lebih dari dua puluh tiga juta dollar untuk mengatur klaim
untuk membayar kesalahan mereka. Hal ini menunjukan, seorang pemimipin
yang memiliki keaslian, seperti James Goodnight dari perusahaan software raksasa
SAS merupakan seorang bintang dari keteguhan dan disiplin.
5. “Level 5 leader”
Seperti yang digambarkan seorang pebisnis hebat
Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar tujuan dengan kegigihan seperti seekor
singa dan kerendahan hati seperti seekor domba. Orang seperti ini sangat sulit
dicari. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang murah hati, bertanggung
jawab, dan meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.
Meskipun banyak entrepreneur yang dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang
perlu dilihat apakah mereka bisa menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan
perusahaan atau tidak.
6. Mindful leader
Terlalu banyak pemimpin yang menjalani
kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama dan aturan-aturan yang tidak
praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan perhatian pada lingkungan mereka,
memperhatikan, menganalisa dan yang paling penting, mendengarkan orang lain,
maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang lebih pintar, dapat mendeteksi
perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi pelajar yang lebih baik. Kesadararan
ini akan lebih mudah dilakukan oleh para pemimpin muda, yang belum tercemar
oleh pemikiran-pemikiran lama dan kebiasaan-kebiasaan lama. Tapi perusahaan
raksasa juga seringkali melahirkan pemimpin-pemimpin yang mindful.
7. Narsisme
Diluar para pemimpin yang hebat, terdapat juga
beberapa pemimpin yang tidak patut dicontoh. Beberapa diantaranya adalah
pemimpin yang terlalu mencintai dirinya sendiri, atau yang biasa kita kenal
dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin yang narsis tidak mendengarkan orang
lain, tidak ingin belajar, tidak ingin mengajar, dan tidak suka jika ada
pendapat yang berbeda dari pendapat mereka. Tapi tidak semua pemimpin yang
narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby menggambarkan satu tipe narsis
yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin seperti ini adalah Bill Gates dan
Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang visionaris, dan mampu membawa
orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe pemimpin seperti ini ternyata
memiliki pendamping yang mampu menutupi kekurangan mereka, dan tetap menjaga
mereka utnuk rendah hati.
8. ”No-excuse” leadership
Kemiliteran tampaknya merupakan suatu tempat yang
memiliki pembelajaran kepemimpinan yang tinggi dan tidak pernah berakhir.
Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe kepemimpinan yang biasanya
terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini akan mampu membuat keputusan
dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan menunjukan mental yang kuat. Ini
merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di tahun 2006 menunjukan bahwa
perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer mengungguli S&P 500, dan
pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam pekerjaan mereka. Contoh pemimpin
ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan laut yang menjalankan FedEx selama
lebih dari 40 tahun.
9. Menular
Richard Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan
bahwa emosi itu menular: Moral seseorang dapat naik dan turun sesuai dengan
mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang positif dan bersemangat dapat menularkan
hal itu kepada bawahan mereka dan menularkan antusiasme yang positif dalam
perusahaan. Merupakan hal yang penting untuk diingat bahwa Anda harus dengan
cermat menghitung dan merancang perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu
akan mempengaruhi kehidupan pribadi Anda. Seorang pemimpin harus mampu
memisahkan permasalahan pribadi dari kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang bersedia
untuk melayani bawahannya, tidak tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe
ini akan bersedia untuk pertama kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar
bawahan mereka dapat bekerja dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah
mereka yang memiliki empati yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang pemimpin harus mampu bercerita: tentang
dirinya sendiri, tentang perusahaan, tentang apa yang dilakukan pegawai mereka,
dan tentang apa yang akan dilakukan mereka di masa depan. Menceritakan cerita
membangkitkan emosi yang tidak dapat dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika
tipe pemimpin seperti ini banyak terdapat dan cocok untuk para entrepreneur,
karena para entreprenur membangun sendiri cerita mereka, dan merekalah yang
benar-benar mengerti cerita mereka.
Gaya:
·
Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis
menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap
kelompok/organisasi. Gaya kepemimpinan demokratis diwujudkan dengan dominasi
perilaku sebagai pelindung dan penyelamat dan perilaku yang cenderung memajukan
dan mengembangkan organisasi/kelompok.
·
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter
merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia. Oleh karena itu
gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau
sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling
berkuasa.
·
Gaya Kepemimpinan Bebas dan Gaya Kepemimpinan
Pelengkap
Kepemimpinan Bebas merupakan
kebalikan dari tipe atau gaya kepemimpinan otoriter. Dilihat dari segi perilaku
ternyata gaya kepemimpinan ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan
kompromi (compromiser) dan perilaku kepemimpinan pembelot (deserter).
4.nama-nama tokoh yang berhasil dalam kepemimpinannya dan
bidang yang di kuasainya.
Sri
Mulyani Indrawati-MENTERI KEUANGAN
BIODATA
Nama : Dr. Sri Mulyani
Indrawati
Lahir : Tanjung Karang, 26
Agustus 1962
Agama : Islam
Suami : Tonny Sumartono
Anak : Dewinta Illinia, Adwin
Haryo Indrawan, dan Luqman Indra Pambudi
Pendidikan :
- 1981 – 1986 Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia Sarjana Ekonomi
- 1988 – 1990 University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A Master of Science of Policy Economics
- 1990 – 1992 University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A Ph. D of Economics
Spesialisasi Penelitian :
- Ekonomi Makro
- Ekonomi Keuangan Negara/Publk
- Ekonomi Moneter dan Perbankan
- Ekonomi Tenaga Kerja
Jabatan Utama :
- Dewan Ekonomi Nasional (1999-2001)
- Konsultan USAid di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (2001-2002)
- Executive Director IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara (2002-2004)
- Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009)
Karir :
- Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1985–1986
- Pengajar Program S1 dan Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986
- Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990–1992
- Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994–1995
- Research Associate, LPEM FEUI, 1992
- Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993–1995
- Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei–Desember 1995
- Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan (BKKBN), 1995
- Anggota Kelompok Kerja–GATS Departemen Keuangan RI, 1995
- Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995–Juni 1998
- Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-1999
- Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996–2000
- Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
- Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998
- Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998
- Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998
- Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999
- Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999–2000,
- Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, dan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999
- Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999
- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, 2004-2005
Kegiatan Penelitian :
- Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
- Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, Bank BNI 1946, 1987
- Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees
- OTO Bappenas–LPEM FEUI, 1988
- Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan–LPEM FEUI, 1992
- Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia, Pertamina–LPEM FEUI, 1993
- The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car PT. Toyota Astra–LPEM FEUI, 1994
- Inflasi di Indonesia : Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang–Bulog–LPEM FEUI, 1994
- Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri–LPEM FEUI, 1995
- The Evaluation of Degree and non degree training–OTO Bappenas, 1995
- Fiscal Reform in Indonesia : History and Perspective, 1995
- Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta, Bank Indonesia–LPEM FEUI, 1995)
- Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi–LPEM FEUI, 1996
- Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
- Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
- Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1997
- Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum, 1998
- Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999
Publikasi :
- Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986
- Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model : A Case of Indonesia (Disertasi), 1992
- “Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia”, Suara Pembaharuan, April 1993
- The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993
- “Tantangan Ekspor non Migas Indonesia “, DPE 1994
- “Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding ” Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995
- “Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA”, Warta Ekonomi 26, 1995
- “Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia”, Seminar World Bank Seminar, April 1995
- Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995
- Mungkinkah Ekonomi Rakyat? Diskusi Series Bali–Post–Ekonomi Rakyat, 25 November 1995
- “Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat”, Warta Ekonomi, 5 Februari 1996
- Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996″Kijang Tetap Jadi Pilihan”, Jawa Pos, 29 Maret 1996
- Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century–IDE, 1996
- “Pemerintah Versus Pasar”, memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997
- “Liberalisasi Challenges”, Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997
- “Economic Profile and Performance of ASEAN Countries” Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar–Bali, 24-25 Oktober 1997
- “Analisa Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan”, Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997
- “Small Industry Profiles and Policies”, Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17-18 Desember 1997
- “Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi”, Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
- “Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998″, Seminar LIPI, 20 Januari 1998
- “Revisi RAPBN”, Gatra, 24 Januari 1998
- “Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi”, Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998
- “APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999″, Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
- Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998